BIOMANZI - TES KETAJAMAN PENGLIHATAN (VISUS)

A. Tabulasi Data
1. Tabel Data Naracoba
No
Naracoba
Jenis Kelamin
TB (cm)
BB (Kg)
Pekerjaan/ Hobi
1.
Ayunda
P
150
40
Mahasiswa/Nonton film
2.
Lina
P
151
51
Mahasiswa/Menyanyi
3.
Fika
P
156
69
Mahasiswa/Mendengarkan musik
4.
Rulis
P
161
47
Mahasiswa/Mendengarkan musik
5.
Pandu
L
172
62
Mahasiswa/Badminton
6.
Suci
P
158
45
Mahasiswa/Menari
7.
Reno
P
154
49,5
Mahasiswa/Menonton film
8.
Rizky 
P
148
56
Mahasiswa/Mendengarkan musik

2. Ketajaman penglihatan
No
Naracoba
Visus
Dengan kacamata
Tanpa kacamata
Kanan (m)
Kiri (m)
Kanan (m)
Kiri (m)
1.
Ayunda
6/5
6/5
6/20
6/60
2.
Lina
-
-
6/5
6/6
3.
Fika
-
-
6/9
6/9
4.
Rulis
-
-
6/9
6/6
5.
Pandu
-
-
6/60
6/20
6.
Suci
6/5
6/5
6/20
6/30
7.
Reno
6/5
6/3
6/5
6/3
8.
Rizky 
-
-
6/6
6/5



B. Interpretasi

Tabulasi 1 dan 2 menunjukkan bawa setiap naracoba memiliki ketajaman penglihatan yang berbeda-beda, baik antara mata kanan dan mata kiri setiap naracoba maupun antara satu naracoba dengan naracoba yang lain. Usia naracoba berkisar antara 19 sampai 21 tahun, yang bermakna bahwa kemungkinan mengalami presbiopi atau mata tua sangat rendah bahkan tidak ada. Dari tabel 1, kita dapat melihat adanya berbagai hobi dari para naracoba yang notabenen-nya adalah mahasiswa. Namun, hobi yang langsung berpengaruh terhadap keadaan mata yaitu menonton film. 

Naracoba Ayunda yang memiliki hobi menonton film, memiliki ketajaman penglihatan dengan menggunakan kacamata yaitu mata kanan 6/5 m dan mata kiri 6/5 meter; tanpa kacamata, mata kanan 6/20 m dan mata kiri 6/60 m. Lina memiliki ketajaman penglihatan mata tanpa kacamata, mata kanan 6/5 m dan mata kiri 6/6 m. Fika memiliki tajam penglihatan tanpa kacamata, mata kanan 6/9 m dan mata kiri 6/9 m. Rulis memiliki ketajaman penglihatan mata tanpa kacamata, mata kanan 6/9 m dan mata kiri 6/6 m. Pandu memiliki ketajaman penglihatan tanpa kacamata mata kanan 6/60 m dan mata kiri 6/20 m. Suci yang menggunakan kacamata memiliki ketajaman penglihatan, mata kanan 6/5 m dan mata kiri 6/5 m; tanpa kacamata, mata kanan 6/20 m dan mata kiri 6/30 m. Reno memilki ketajaman penglihatan dengan kacamata, mata kanan 6/5 m dan mata kiri 6/3 m; tanpa kacamata, mata kanan 6/5 m dan mata kiri 6/3 m. Rizky memiliki ketajaman penglihatan tanpa kacamata mata kanan 6/6 m dan mata kiri 6/5 m.

Berdasarkan angka ketajaman penglihatan (visus) tersebut, dapat dilihat bahwa perbedaan paling signifikan ditemukan pada mata yang menggunakan kacamata dan tanpa kacamata pada naracoba yang memang menggunakan kacamata dalam kesehariannya. Namun, secara umum ketajaman penglihatan para naracoba adalah baik atau mata mampu berakomodasi dengan baik. 



C. Pembahasan 

Berdasarkan interpretasi data dapat diketahui bahwa ada naracoba yang memiliki ketajaman mata kanan dan mata kiri sama besar, ada mata kanan dan mata kiri berbeda ketajaman dan mata yang berkacamata dan tanpa kacamata berbeda. Visus dapat diukur pada orang yang berkacamata maupun yang tidak berkacamata. 

Menurut Ilyas (2009) mata istirahat pada jarak 5 atau 6 meter dari obyek dan apabila ia mampu melihat benda (dalam hal ini, huruf) dalam jarak 6 meter untuk huruf yang normalnya dapat terlihat pada jarak 6 meter atau < 6 meter maka matanya dapat dikatakan memiliki ketajaman penglihatan yang tinggi atau normal. Tetapi apabila ia hanya dapat melihat pada jarak 6 meter benda yang normalnya dapat terlihat pada jarak 20 meter atau lebih maka kemungkinan memiliki penglihatan dekat atau rabun jauh. 

Ayunda mampu melihat huruf yang normalnya dapat terbaca pada jarak 5 meter pada jarak 6 meter tempat ia berdiri baik mata kanan dan mata kiri, tanpa kacamata hanya mampu melihat pada jarak 6 meter untuk huruf yang pada orang normal dapat terlihat pada jarak 20 meter untuk mata kanan dan jarak 60 meter pada mata kiri. Hal ini mengindikasikan bahwa tanpa kacamata kemungkinan Ayunda mengalami rabun jauh sehingga dapat ditolong dengan kacamata cekung dalam kesehariannya. 

Lina memiliki mata yang berketajaman baik, begitupula dengan Rizky. Ketajaman penglihatan mata kanan Rizky dan Lina betrutur-turut 6/6 meter dan 6/5 meter. Hal ini berarti bahwa Rizky dapat melihat benda yang seharusnya berjarak 6 meter dengan jelas pada jarak 6 meter dan Lina dapat melihat dengan jelas huruf yang normalnya terlihat jelas pada jarak 5 meter pada jarak 6 meter. Hasil ini berkebalikan untuk mata kiri kedua naracoba. Lina memiliki ketajaman penglihatan 6/6 meter dan risky memiliki ketajaman mata kiri 6/5 meter.

Fika memiliki ketajaman penglihatan yang kurang untuk mata kanan dan mata kiri, karena pada jarak 6 meter sudah tidak mampu melihat huruf yang normalnya dapat dilihat pada jarak 9 meter untuk mata kanan dan mata kiri. Huruf pada jarak 6 meter tidak tampak jelas sehingga Fika salah membaca huruf. Ada kemungkinan, Fika menalami rabun jau. Rulis memiliki ketajaman penglihatan yang kurang pada mata kanan yaitu 6/9 meter dan ketajaman penglihatan normal pada mata kiri yaitu 6/6 meter. 

Pandu memiliki ketajaman penglihatan yang kurang baik pada mata kanan dan mata kiri. Pada jarak 6 meter, Pandu kurang jelas membaca hurud yang normalnya jelas terlihat pada jarak 60 meter untuk mata kanan dan 20 meter untuk mata kiri. Suci yang biasanya berkacamata, pada pengujian dengan menggunakan kacamata mampu melihat dengan jelas huruf yang pada orang normal dapat terlihat pada jarak 5 meter dengan jelas pada mata kanan dan mata kiri pada jarak 6 meter. Tanpa kacamata, mata kanan dan mata kiri memiliki ketajaman penglihatan yang kurang yaitu pada mata kurang julas melihat huruf yang normalnya jelas terlihat pada jarak 20 meter dan mata kiri kurang jelas melihat huruf yang normalnya terlihat jelas pada jarak 30 meter. Hal ini berarti kemungkinan berarti bahwa Suci mengalami rabuh jauh (dalam kesehariannya menggunakan kacamata). Reno dapat melihat huruf pada jarak 6 meter dengan jelas, baik mata kanan dan mata kiri dalam pengujian dengan menggunakan kacamata ataupun tanpa kacamata. Pada jarak pandang 6 meter dari huruf, mata kanan Reno jelas melihat huruf yang normalnya terlihat jelas pada jarak 5 meter dan mata kiri Reno mampu melihat dengan jelas huruf yang normalnya dapat terlihat dengan jelas pada jarak 3 meter. 

Perbedaan ketajaman penglihatan dan tingkat ketajamannya selain disebabkan karena kemungkinan mata memang mengalami kelainan penglihatan berupa rabun jauh atau rabun dekat, dapat pula disebabkan karena usia, kesehatan mata dan tubuh saat pengujian serta adanya defesiensi vitamin a, vitamin a diperlukan untuk sintesis rhodopsin yang berfungsi untuk merangsang sel batang sehingga dapat bereaksi atau peka terhadap cahaya . Kebiasaan menonton film pada jarak yang terlalu dekat dengan frekuensi cahaya yang tinggi juga dapat menyebabkan ketajaman penglihatan berkurang. 



Daftar Pustaka

Basoeki, Soedjono. 1988. Anatomi an Fisiolgi Manusia. Jakarta: Depdikbud



Ilyas,HS. 2009. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran, Edisi Dua, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia. Jakarta: Sagung Seto



Nangsari, Nyanyu Syamsiar. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. Jakarta: Depdikbud



Soewolo, dkk. 2003. Fisiologi Manusia, Edisi Revisi. Malang: UNM Press



Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC

Komentar

Postingan Populer